Banyak orang tua yang bingung dalam menghadapi anaknya pd saat merajuk meminta sesuatu sampai marah atau (tantrum).
Mungkin orang tua belum mengetahui atau sudah mengetahui namun belum mempraktekkannya.
Jika kita ingin mudah mengendalikan anak dengan baik, maka
sesungguhnya kita wajib mengetahui dan memahami bagaimana cara alamiah
otak manusia bekerja.
Anak adalah
ciptaan Tuhan yg super canggih. Namun sayang, banyak orang tua yang
tidak mengetahui bagaimana cara mengendalikan anak melalui pendekatan
cara kerja otaknya.
Taukah kita bahwa satu bentakan saja dapat
membunuh miliaran sel otak anak ? Taukah kita, jika kita sering memarahi
anak, maka anak kita cendrung lebih agresif ?
Jika anak kita sudah memasuki usia SD, namun masih suka tantrum.. Yuk, kita evaluasi bagaimana pola asuh kita di rumah ?
Otak manusia terbagi menjadi 3 bagian spesifik, yaitu ;
SATU, neocortex (otak berfikir), berfungsi merencanakan masa depan,
menyelesaikan masalah, berbicara dan berkomunikasi, mengendalikan
motorik, berfikir kreatif dan intuisi.
DUA, mamalian (otak rasa),
berfungsi utk kekebalan, memori jangka panjang, cinta kasih, sbg saklar
yg menghubungkan informasi yang masuk ke dlm otak dan di teruskan ke
neocortex.
TIGA, reptil (otak primitif), berfungsi sbg respon bertahan hidup, melawan atau lari ketika bahaya mengancam.
Orang tua cenderung lebih sering mengaktifkan otak reptil anak. Contoh
pada saat anak mulai berperilaku yang tidak sesuai dg harapan orangtua,
seperti tantrum dan merajuk, orang tua justru memarahinya, sehingga otak
reptil anak justru berkembang baik.
Pada saat anak tantrum, otak
yg sedang aktif adalah otak reptilnya. Seharusnya orang tua dapat
memindahkan atau mengaktifkan otak neocortex anak agar anak dpt berfikir
dan memecahkan masalahnya. Mengapa saya harus tantrum?
Beberapa cara bagaimana mengaktifkan otak neocortex anak adalah :
1. Mengalihkan perhatiannya dan
melakukan hal-hal yg
menyenangkan.
2.Tenang dan jangan menyerah
untuk memenuhi keinginan anak.
Jika orang tua menyerah akan di
jadikan senjata ampuh bagi anak 3.Tidak mengejek atau
mentertawakan anak yg sedang
tantrum. Diam adalah cara yg
ampuh untuk menenangkan diri
kita dan diri anak.
4.Berikan pelukan atau belaian untuk
menurunkan emosi anak. Setelah
anak tenang, maka ajaklah anak
untuk berdiskusi.
5.Setelah anak berhenti tantrum
berikan pengertian kepada
mereka, bagaimana cara
mengungkapkan perasaan yang
tepat.
@specialthanksto-mamaJiya
Sumber : nila purnamawati